27 April 2013
Anggrek Selop atau anggrek kasut berbulu (Paphiopedilum glaucophyllum) merupakan salah satu tanaman endemik
gunung Semeru, Jawa Timur. Sesuai dengan namanya yang unik, anggrek
selop atau kasut berbulu mempunyai labellum pada struktur bunganya yang
sekilas nampak seperti selop, kasut, atau sepatu.
Anggrek selop merupakan salah satu anggota genus Paphiopedilum
yang banyak tumbuh di Asia Tenggara
. Anggrek selop yang disebut juga
anggrek kasut berbulu dalam bahasa Inggris dikenal sebagai The Shiney Green Leaf Paphiopedilum dan Tropical Ladys-Slipper. Nama latin tanaman ini adalah Paphiopedilum glaucophyllum J.J.Sm. yang bersinonim dengan Cordula glaucophylla (J.J.Sm.) Rolfe, Cypripedium glaucophyllum (J.J.Sm.) Mast., dan Paphiopedilum victoria-regina subsp. Glaucophyllum.
Nama genus Paphiopedilum berasal dari bahaya Yunani ‘Paphos’ (kota suci bagi Aphrodite) dan ‘pedilon‘ (sepatu). Sedangkan glaucophyllum berasal dari bahasa latin ‘glaucus’ yang mencerminkan bagian bibir berwarna ungu hijau dan “phyllus” menggambarkan helai kelopak punggung yang berwarna hijau biru keputihan.
Diskripsi Anggrek Selop
Keunikan bunga anggrek ini tergambar dari
nama yang disandangnya yaitu memiliki bagian bunga berupa labellum
(bibir bunga) yang menyerupai kantong semar atau selop sepatu. Paphiopedilum glaucophyllum
adalah anggrek terestrial (tumbuh di tanah) dengan tinggi tumbuhan
antara 30 – 45 cm. Daunnya berwarna hijau berbentuk lonjong sepanjang 30
cm.
Bunganya berukuran sekitar 7,5 cm yang
terdiri atas kelopak punggung, kelopak samping, dan labellum. Labellum
atau bibir bunga inilah yang menjadi ciri khas dengan bentuk kantong
berwarna ungu dan bertotol-totol.
Anggrek Selop merupakan tanaman endemik
yang hanya ditemukan di lereng-lereng gunung Semeru pada ketinggian 450 –
770 meter dpl. Di habitat alaminya, jenis anggrek ini tumbuh menempel
pada dinding-dinding tebing yang tinggi dan curam dengan media tumbuh
berupa humus karena anggrek ini merupakan anggrek tanah atau terestrial.
Status Konservasi Anggrek Kasut Berbulu
Anggrek kasut berbulu (Paphiopedilum glaucophyllum) termasuk salah satu jenis anggrek yang dilindungi berdasarkan PP Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa.
Keindahan dan keunikan spesies anggrek ini mengakibatkan perburuan yang
tidak terkendali sehingga menjadikannya semakin langka di habitat
aslinya.
Oleh CITES (Convention on International Trade in Endangered Species;
konvensi perdagangan internasional untuk spesies-spesies tumbuhan dan
satwa liar), anggrek endemik ini didaftar dalam Appendix I, yaitu
spesies tumbuhan dan satwa liar yang terancam sehingga dilarang dari
segala bentuk perdagangan internasional.
Selain spesies anggrek kasut berbulu (Paphiopedilum glaucophyllum) Indonesia juga memiliki beberapa jenis anggrek selop lainnya seperti anggrek kantung kolopaking (P. kolopakingii), anggrek kasut kumis (P. chamberlainianum), anggrek kasut pita (P. praestans), P. liemianum, dan lain-lain.
Gambar Anggrek Selop atau Kasut Berbulu
Beberapa gambar anggrek kasut berbulu atau anggrek selop (P. glaucophyllum)
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Liliopsida; Ordo: Asparagales; Famili: Orchidaceae; Genus: Paphiopedilum; Spesies: Paphiopedilum glaucophyllum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar